Saturday, July 25, 2009
He knows me better
"Nat, pusing nih.. Aku gatau mesti gimana lagi.. Bingung"
Itu yang saya denger dari seorang kerabat saya. Saya sih cuma ketawa kecil denger itu. Saya juga tau, banyak orang menemukan jalan buntu dalam hidup mereka dan saya maklum akan hal itu. Life is not easy.
"Kamu udah nyerahin sama Tuhan belum?"
"Udah sih.. Tapi ya.. Tetep aja bingung.."
Haha :) Banyak orang yang meski awalnya memiliki iman, namun perlahan - lahan iman itu mulai redup. Saya juga pernah seperti itu. Tapi saya selalu ingat satu hal. Satu hal penting yang pernah diucapkan seseorang sama saya.
"Kok kamu yang pusing? Kan kamu udah nyerahin masalah kamu sama Tuhan, mestinya Tuhan dong yang pusing. Kamu tinggal jalanin aja apa maunya Tuhan"
Mudah? Jawabannya, ya.
Terkadang kita sebagai manusia suka mengambil bagian Tuhan. Apa yang *harusnya* jadi pikiran Tuhan, malah kita yang mikirin. Apa yang mestinya jadi kerjaan Tuhan, kita yang ngerjain. Manusia emang susah dimengerti. Pernah gak kebayang, Tuhan lagi asik - asik mikirin renacana indah buat kita, eh kita ikut mikirin juga dan ngubah rencana Tuhan. Terus, kita ngedumel "kenapa sih Tuhan kasih aku keadaan ini?". Oh, Tuhan , betapa sabarnya Engkau mengahadapi anakMu ini..
Teman, itu hanya sebuah ilustrasi dari apa yang saya dapatkan hari ini. Tapi, Tuhan memang panjang sabar. Dia tidak marah sama sekali, bahkan terus berkarya dan membuat rencana indah buat kita semua. Saya pribadi suka malu saat saya mengeluh "Tuhan kok gjni, Tuhan kok gitu". Tapi hidup adalah sebuah pelajaran :)
Nah, saya hanya mau membagikan, jangan pernah pusing sama keadaan hidup kalian. Jangan pernah pusing sama apa yang akan terjadi kemudian. Jangan pernah pusing sama apa maksudnya Tuhan. Karena, saat kita menyerahkan hidup kepada Bapa, Dia pasti akan memberikan yang paling baik buat kita. Dan Dia menegrti diri kita, jauh lebih baik daripada kita mengenal diri kita sendiri.**
"MataMu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitabMu semuanya tertulis hari - hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya." Mazmur 139 :16
Sunday, July 19, 2009
Walk with You
"Hidup sama Tuhan itu tegang tapi asik."
Itu yang saya dengar dari mulut mama saya (yaiyalah ya dari mulut) saat kami sharing - sharing tentang hidup. Sebenarnya ini sudah lama sekali, tapi saya juga baru inget hari ini *upss*. Well. sebenarnya saya juga bingung apa sih maksutnya kata - kata itu. Logika saya mulai berbicara, inilah itulah, "ga mungkin lah tegang trus asik", "ga mungkin lah bisa asik kalo tegang", "ga mungkin lah kalo bla bla bla" dan segala tidak mungkin lainnya. Tapi dibalik permainan pikiran saya, nurani saya juga berbicara. Namun saya tidak peka terhadap ucapan nurani saya. Saya menjadi lupa. Lupa akan kebaikan Tuhan yang telah saya alami selama ini. Lupa akan hari - hari yang telah saya lalui bersama Tuhan. Lupa akan pertemuan yang mengubah hidup saya. Semuanya karena 1 hal, logika.
Semakin kita dewasa, semakin banyak gejolak hidup yang menantang kita untuk saling menguji logika. Pertandingan logika membuat semuao rang menjadi egois dan merasa diri paling benar. Padahal logika sendiri itu relatif. A berkata hal ini baik, B berkata hal itu baik. Namun baik belum tentu benar. Seperti itulah logika. Tak sadar akan pengaruh logika, logika itupun mulai menggeser keberadaan iman.
Iman. Dasar dari segala sesuatu yang tidak mungkin.
Seiring berkembangnya kedewasaan, logika pun mulai berbicara. "Kenapa bisa gitu? itu kan ga mungkin banget!" "Masa sih? hidupmu kan uda susah, ga mungkin bisa sukses. Siapa yang mau ngasih?" Sekali lagi. Lupa akan keberadaan Tuhan dalam kehidupan. Jutaan anak Tuhan di dunia telah tertipu oleh logika mereka sendiri. Dan mereka mempertanyakan keberadaan Tuhan. Namun, kita bersyukur punya Allah yang baik. Yang mau menarik kita saat kita mulai berjalan jauh dariNya. Yang mau memeberikan "iman" untuk kita mencoba lagi.
"We live by faith and not by sight"
Sebuah kata sederhana yang bisa menjelaskan makna kehidupan. Kita hidup dengan iman, bukan dengan pengertian. Dan hidup bersama Tuhan memang dibutuhkan iman, bukan pengertian. Kita harus berkata 'ya Tuhan aku percaya' bukannya 'kenapa begini Tuhan? Kok ga masuk akal sih?'. Teman, jangan pernah sejajarkan pikiran Tuhan dengan pikiran manusia! Pikiran manusia itu terbatas, tapi pikiran Tuhan itu unlimited, ga terbatas, jauh melebihi akal sehat.
1 hal yang saya dapetin dari kata - kata mama saya itu. Telah terbukti berjalan dengan iman bersama Tuhan memang asik. Saat - saat kesesakan kita berseru kepada Tuhan, bukannya malah mempertanyakan keadaan. Dan, Tuhan selalu membuka jalan yang bisa dibilang 'aneh - aneh + lucu' jadi komplit deh tuh.. :)
Itu yang saya dengar dari mulut mama saya (yaiyalah ya dari mulut) saat kami sharing - sharing tentang hidup. Sebenarnya ini sudah lama sekali, tapi saya juga baru inget hari ini *upss*. Well. sebenarnya saya juga bingung apa sih maksutnya kata - kata itu. Logika saya mulai berbicara, inilah itulah, "ga mungkin lah tegang trus asik", "ga mungkin lah bisa asik kalo tegang", "ga mungkin lah kalo bla bla bla" dan segala tidak mungkin lainnya. Tapi dibalik permainan pikiran saya, nurani saya juga berbicara. Namun saya tidak peka terhadap ucapan nurani saya. Saya menjadi lupa. Lupa akan kebaikan Tuhan yang telah saya alami selama ini. Lupa akan hari - hari yang telah saya lalui bersama Tuhan. Lupa akan pertemuan yang mengubah hidup saya. Semuanya karena 1 hal, logika.
Semakin kita dewasa, semakin banyak gejolak hidup yang menantang kita untuk saling menguji logika. Pertandingan logika membuat semuao rang menjadi egois dan merasa diri paling benar. Padahal logika sendiri itu relatif. A berkata hal ini baik, B berkata hal itu baik. Namun baik belum tentu benar. Seperti itulah logika. Tak sadar akan pengaruh logika, logika itupun mulai menggeser keberadaan iman.
Iman. Dasar dari segala sesuatu yang tidak mungkin.
Seiring berkembangnya kedewasaan, logika pun mulai berbicara. "Kenapa bisa gitu? itu kan ga mungkin banget!" "Masa sih? hidupmu kan uda susah, ga mungkin bisa sukses. Siapa yang mau ngasih?" Sekali lagi. Lupa akan keberadaan Tuhan dalam kehidupan. Jutaan anak Tuhan di dunia telah tertipu oleh logika mereka sendiri. Dan mereka mempertanyakan keberadaan Tuhan. Namun, kita bersyukur punya Allah yang baik. Yang mau menarik kita saat kita mulai berjalan jauh dariNya. Yang mau memeberikan "iman" untuk kita mencoba lagi.
"We live by faith and not by sight"
Sebuah kata sederhana yang bisa menjelaskan makna kehidupan. Kita hidup dengan iman, bukan dengan pengertian. Dan hidup bersama Tuhan memang dibutuhkan iman, bukan pengertian. Kita harus berkata 'ya Tuhan aku percaya' bukannya 'kenapa begini Tuhan? Kok ga masuk akal sih?'. Teman, jangan pernah sejajarkan pikiran Tuhan dengan pikiran manusia! Pikiran manusia itu terbatas, tapi pikiran Tuhan itu unlimited, ga terbatas, jauh melebihi akal sehat.
1 hal yang saya dapetin dari kata - kata mama saya itu. Telah terbukti berjalan dengan iman bersama Tuhan memang asik. Saat - saat kesesakan kita berseru kepada Tuhan, bukannya malah mempertanyakan keadaan. Dan, Tuhan selalu membuka jalan yang bisa dibilang 'aneh - aneh + lucu' jadi komplit deh tuh.. :)
Sepasti matahari terbit dari ufuk timur menuju ufuk barat, demikianlah sepasti Tuhan menjawab doa - doa kita.
Guys, jangan pernah menyerah, apalagi kalah sama logika. Logika memang baik, tapi belum tentu benar. Hiduplah dengan iman. Karena itulah yang Tuhan mau **
Subscribe to:
Posts (Atom)