Pernahkah bertanya,"Mengapa?" Pernahkah lidahmu kelu? Pernahkah semua tejadi diluar harapanmu? Pernahkah air matamu tidak berhenti mengalir? Pernahkah jiwamu merasa sangat lelah? Pernahkah lubuk hatimu ingin berteriak dan meronta? Pernahkah hatimu terluka?
---
Tetapi sesungguhnya, sebelum kita disakiti, Tuhan telah terlebih dulu mengalaminya.
Hari ini. Aku belajar banyak hal. Sangat. Sangat banyak.
Aku dilukai, supaya aku bisa belajar untuk mengampuni. Aku dihindari, supaya aku bisa menikmati indahnya kesendirian. Aku menangis, supaya aku mengerti arti tetes air mata. Aku berseru, supaya aku belajar berharap. Aku mengaduh, supaya aku belajar untuk mengobati lukaku. Aku jatuh, supaya aku bisa belajar untuk bangkit. Dan, Aku diam. Menantikan suaraMu. Menantikan senyumMu. HatiMu, menjadi tempatku untuk berlabuh.
"Ah , tinggal 1 menit aja , yaudalah ga berharga ini , satu menit doank..."
:)
Seringkali saya mendengar ucapan seperti itu. Oke, saya sendiri memang suka ngomong kaya gitu alias membuang waktu dengan sia - sia. Namun banyak orang yang sekarang memiliki rutinitas setumpuk gunung, sangat menghargai waktu, sampai - sampai ada istilah "time is money". Emang bener sih. Waktu sekecil apapun itu emang sangat berharga. Bahkan dalam pikiran mereka, 1 detik pun dapat mengubah masa depan dan seluruh hidup mereka yang akan datang.
Bagi saya sekarang, waktu itu sangat sangat berarti. Walau saya sendiri suka membuang - buang waktu dengan hal yang sia - sia *ehmm*. Namun saya akhirnya sadar, bahwa waktu yang telah Tuhan percayakan bagi saya, terlalu berharga untuk dibuang.
1 detik.
Sangat simple. Apa sih yang bisa dilakukan oleh makhluk yang bergenus waktu dan berspesies '1 detik' *lebayyy* bagi hidup seseorang?
Tanpa satu detik, 00:00:59 tidak akan pernah menjadi 00:01:00. 00:59:59 tidak akan pernah menajdi 01:00:00. 23:59:59 tidak akan pernah menajdi 1 hari. Dan tanpa 1 hari, 1 bulan bahkan 1 tahun tidak akan pernah terbentuk. Tanpa 1 tahun, kehidupan ini tidak akan pernah ada. Karena setiap kejadian pasti ada waktunya.
Dengan mengubah keputusan sulit yang hanya memakan waktu '1 detik', seluruh kehidupan di depan kita akan berubah sesuai keputusan yang kita ambil saat itu.
Simple bukan waktu '1 detik' itu? Tapi lihatlah betapa berharganya dia.**
15 tahun sudah Engkau menuntun aku langkah demi langkah. Dan kebaikanMu selalu hadir dalam setiap waktuku. Bahkan ketika aku masih di dalam kandungan ibuku, Kau selalu ada menemani tidurku, ya Allah.
Mungkin seringkali aku menjauh dari kasihMu, Namun mataMu selalu tertuju padaku. Dan kesetiaanMu tak ada habis - habisnya, Selalu baru setiap pagi.
Banyak hal yang telah kulalui. Ada suka, ada duka, ada tangis, ada tawa. Karena dari semuanya itu aku belajar. Bagaimana Engkau mengasihi aku. Sebab Engkaulah Penulis yang membuat catatan kehidupanku menjadi begitu berwarna.
Terima Kasih untuk mereka, yang mengisi hari - hariku. Sebab lewat mereka-lah aku belajar mengenai perjalanan ini. Lewat mereka-lah Engkau memberikan aku kekuatan. Bagai perlindungan saat perisaiku hancur. Bagai senyuman saat kebahagiaanku sirna. Dan bagai kasih di tengah - tengah kebencian.
Terima Kasih, Bapa. Untuk setiap hari - hari yang telah Engkau bentuk bagiku. Untuk setiap catatan yang Kau tulis bagi kehidupanku. Untuk pelukanMu, tempat aku menangis. Dan untuk hatiMu, tempat aku berpulang.
Dan biarlah, aku ini. Diriku apa adanya. Menjadi kesukaan hatiMu untuk selama - lamanya :)
Saat aku merenungkan kehidupanku. Aku sadar.. Aku telah menyakiti hatiMu..
Terlalu banyak duka yang aku goreskan. Terlalu banyak sayatan - sayatan pedih yang aku torehkan. Terlalu banyak air mata yang telah Kau keluarkan saat Kau memandangku. HatiMu kelu, bagai lidah yang rapuh.
Hari ini. Kemarin. Terlalu banyak hal bodoh yang aku lakukan. Aku salah.. Ya, aku sangat merasa bersalah.
Aku ingin bangun dari sini. Aku ingin terbang lagi bersamaMu. Cukup sudah aku merasakan jatuh bangunku. Melelahkan.
Namun dari semuanya yang aku ingin ungkapkan. Aku hanya ingin berkata, "Maafkan aku, Tuhan"
Memang aku tak semourna. Memang aku berdosa. Tapi Kau lah satu - satunya yang memandangku berharga dimataMu. Hanya Kau yang menerima aku apa adanya. Kejadian itu takkan terulang lagi. Aku berharap.
Ada suatu pembelajaran menarik yang saya dapatkan lagi.
Memang, terlalu banyak hal yang menekan jiwa, hati dan pikiran di dalam hidup ini. Ya, terlalu banyak batu - batu yang menyandung kaki kita saat kita berjalan. Bagi saya, hal itu merupakan suatu pembelajaran khusus. Kenapa? Karena saat kita belajar dari suatu masalah, kita akan terus berusaha agar hal itu tidak terulang lagi. Butuh emosi tentunya. Saat keadaan mulai membaik, kita mulai merasa lega. Masalah selesai. Namun ada satu hal yang sering kita lupakan.
---
Banyak konflik yang terjadi diakibatkan oleh keegoisan. Ya, misalnya orang A egonya tinggi sekali, orang B hanya bisa pasrah. Orang A bilang,"Kamu harus seperti dia. Kamu harus bisa ngerti aku. Kamu harus bisa begini - begitu - begono - dll." Tanpa disadari oleh keduanya, orang A secara tak langsung telah membuat orang B menjadi 'orang lain', bukan orang B seutuhnya.
Hal seperti itu? Oh, sudah biasa. Sudah banyak orang yang melakukan hal itu. Namun, Pernahkah kamu sadari kalau secara tidak sadar, emosi dalam dirimu bisa membuatmu menjadi 'orang lain'?
Ya, pernahkah berpikir emosi yang kamu keluarkan bisa membuat dirimu menjadi orang yang berbeda dan bukan kamu lagi? Pernahkah berpikir bahwa emosi yang dipendam bisa merusak karaktermu?
Hal ini terjadi diluar kesadaran kita. Saat semakin jauh melangkah, kita semakin memaksa diri kita untuk menjadi orang lain. Terlalu banyak yang dituntut dari diri kita sendiri. Terlalu banyak impian yang ingin kita gapai dengan memaksakan jiwa untuk mewujudkannya. Dan yang paling parah, lupa akan kehadiran Tuhan yang memampukan kita. Namun dari semuanya itu, apakah kita sadar kalau jiwa di dalam tubuh kita terluka?
Saya, juga seperti itu. Semakin jauh, saya merasa saya bukan natasya andrea lagi. Saya bukan SAYA seutuhnya. Namun saya sadar, saya harus terus menemukan SAYA didalam perjalanan ini. Kerendahan hati adalah salah satu kuncinya. Saya juga ingin terus dan terus belajar. Karena, Natasya Andrea yang saya cari - cari selama ini, telah menunggu saya untuk menemukannya. :)
*) dipersembahkan untuk orang - orang muda yang sedang mencari jati dirinya. Come on guys, you can do it! She/He is waiting for you!